Desa Wisata Buluh Cina dibelah oleh Sungai Kampar yang dikelilingi oleh hutan tropis seluas 100 (seratus) hektare lebih. Desa Buluh Cina terbagi ke dalam tiga dusun dengan jumlah penduduk sekitar 1500 jiwa atau 300 kepala keluarga (KK). Desa Buluh Cina merupakan desa adat tertua.
Letak Desa Buluh Cina sangatlah unik karena diapit oleh sebelas danau dari arah utara dan selatan, yang lebarnya rata-rata 100 meter dan luasnya berkisar antara 200-3000 meter. Di sisi utara desa terdapat tiga danau, yaitu Danau Rengas, Danau Rawang dan Danau Lagun. Sedangkan di sisi selatan desa terdapat delapan danau, yaitu Danau Tuok Tonga, Danau Baru, Danau Tanjung Putus, Danau Pinang Dalam, Danau Pinang Luar, Danau Rayo, Danau Tanjung Baling dan Danau Bunte. Di desa ini pengunjung bisa melihat rumah panggung khas Melayu Kampar dan lain2.
2. Lokasi : Lokasi Desa Wisata Buluh Cina berjarak sekitar 20 kilometer atau setengah jam perjalanan mengendarai mobil dari Kota Pekanbaru, ibukota Provinsi Riau. Dan berjarak sekitar 90 kilometer dari Bangkinang, ibukota Kabupaten Kampar.
a. Desa wisata buluh cina sangat cocok bagi warga pekanbaru khususnya yang ingin berekrasi bersama keluarga, komunitas atau sekedar hunting berfoto bersama teman-teman, jarak nya yang tergolong dekat dari kota pekanbaru memudahkan warga pekanbaru untuk datang ke desa wisata buluh cina. buluh cina menawarkan keindahan alam yang alami, hutan yang masih terjaga dan keindahan danaunya memberikan ketenangan bagi para wisatawan lokal untuk sekedar bersantai dan menikamati wekend bersama keluarga. ada 2 danau yang letak nya tidak jauh dari pemukiman masyarakat hanya berjalan kaki skitar 15-20 menit wisatawan lokal sudah di manjakan oleh danau yang begitu alami. selain itu wisatawan lokal juga bisa berkeliling menyusuri sungai untuk menuju ke 4 danau lainnya dengan menggunakan kapal yang harak nya sekitar 1-2 jam dan wisatawan lokal bisa berfoto-foto dan menikmati ke asrian hutan adat buluh cina. untuk yang hobi memancing juga sangat cocok mencoba sensasi strike di sungainya karna di sana juga terdapat ikan-ikan yang tergolong besar seperti toman, tapa dan jenis2 ikan lainnya. selain pemandangan yang indah wisatawan lokal juga bisa menikmati keindahan sunset di sore hari.
Oyo...! maju terus LPE...
BalasHapusWarga pbaru sendiri hampir semua pernah dengar bulu cina, tp koq magnatnya blm begitu kuat, ada apa ya..jauh2 manggrove tour ke lagoi atau kalimantan, ternyata wisata boat ada didekat mata.
Saran kami berdayakan rumah panggung rakyat dan kuliner kampung utk homestay diakhir pekan tuk msyarakan pku.
Itu potensi besar, mari kita giatkan dg swadaya...., konten wisata sdh cukup mulai dg alam/budaya asli didukung dg keramahan, kebersihan,...
Jg sampe semut diseberang terlihat, Gajah dipelupuk tak tampak...
Salahsatu wacana, juga bisa menjajaki kerjasama dg prodi parawisata unri, mestinya mereka punya lahan sebagai lab nya Ekowisata disini, kan bisa dijadikan kurikulum praktek mingguan mhsw sembari mendidik masyarakat lokal disitu..
HapusJuga kerjasama dg perhotelan dan unsur2 lainnya yg melibatkan parawisata
Akses yg dekat dari pku sayang tidak termanfaatkan